31 juli 2010, bertepatan sepuluh hari sebelum
ramadhan, aku beserta 23 teman lainnya berangkat
ke negeri kangguru sebagai bagian dari sandwich
program. Dinegeri ini kami akan menimba ilmu selama
kurang lebih 3 bulan. Kami masih bisa merasakan
musim dingin pada saat kedatangan kami di sana.
Selain harus beradaptasi dengan cuaca, kami juga
harus beradaptasi dengan makanan, lingkungan dan
jadwal kegiatan yang lumayan padat. Untung ada
teman asal indonesia juga yang berbaik hati jadi
guide di hari pertama, jadi dengan mudah kami
ditunjukkan rute ke kampus, asian groceri, masjid
dan lain sebagainya. Selanjutnya siap-siap menyambut
bulan ramadhan tiba.
Suasana ramadhan di negeri ini sangat berbeda dengan
Indonesia, seperti tidak ada aperbedaan dengan
bulan-bulan lainnya. Tidak ada pasar ramadhan,
suara sholat tarawih yang terdengar dari msjid
ataupun tadarus qur'an. Hening, seperti hari-hari
biasa, bahkan azan sholatpun tidak terdengar.
Durasi puasa di Australia berkisar 12 jam dimulai
dari sekitar jam 4. 30 pagi hari sampai dengan
waktu datang maghrib sekitar jam 17.50 atau sampai
dengan jam 18.00. Kebetulan pada tahun ini bulan
ramadhan jatuh dipertengahan musim dingin, sehingga
udara dingin mempermudah kami dalam menjalankan
puasa, alhamdulilah. Bulan ramadhan terasa kental
hanya pada lingkungan masjid saja khususnya saat
menjelang berbuka puasa. Salah satunya adalah
mesjid westall di melbourne. Westall hanya berjarak
satu stasiun dari Clayton (kurang lebih 3 menit
perjalanan). Kalau anda berharap melihat bangunan
masjid berkubah nan megah seperti di Indonesia,
anda harus bersiap-siap untuk kaget. Tempat yang
kami sebut masjid Westall ini adalah sebuah bangunan
rumah biasa yang berdiri dibawah menara listrik
tegangan tinggi.Beberapa kegiatan yang dilakukan
mesjid westall ini antara lain pengajian rutin
mingguan, shalat jumat, Idul Adha, Idul Fitri,
tahajud dan subuh berjamaah, Tafsir Alquran, wisata
rohani, sampai TPA. Selain itu selama ramadhan juga
dilaksanakan pengajian shubuh, sholat tarawih dan
berbuka puasa. Ceramah menggunakan bahasa indonesia
dan bahasa inggris dikarenakan masjid ini
diprakarsai oleh warga Indonesia yang sudah menjadi
Permanent Residence di Melbourne ini. Menu buka
puasa yang disajikan cukup mewah seperti rendang,
ayam goreng, sop ayam, soto, tumisan sayur dan
buah-buahan seperti kiwi, apel, pisang, jeruk dan
lainnya. Dan tentu saja nasi putih sebagai menu
utama. Tidak setiap kami kami bisa melakukan
tarawih di mesjid, berhubung penginapan kami
(Student Accommodation Victoria/SAV) terletak
lumayan jauh yaitu di daerah Boxhill.
Sehingga kami melakukan sholat tarawih secara
berjamaah dan kultum di SAV. Namun hal ini malah
menambah rasa kebersamaan kami yang jauh dari
keluarga.
Lebaran tiba, hati bahagia bercampur sedih.
Bahagia karena bisa merasakan berpuasa di negeri
kangguru dan 2 bulan lagi bisa pulang ke tanah air
tercinta, sedih mengingat tidak bisa berlebaran dan
berkumpul bersama keluarga tercinta. Kami
melaksanakan sholat idul fitri di Southern Community
Centre, 27 Rupert Drive, Mulgrave. Sholat disini
terasa begitu sederhana namun khidmat. Sangat
terharu bisa berkumpul dan sholat bersama kaum
muslimin dari berbagai negara. Takbiran hanya
terdengar dari dalam ruang saja, tanpa didengung
dengungkan seperti halnya di indonesia. Setelah
sholat idul fitri langsung dilanjutkan dengan
acara halal bihalal dan makan-makan dgn beraneka
macam kue, minuman serta makanan lainnya yang
tersedia.
Kemudian siang hari setelah halal bihalal di
southern community center, kami menghadiri halal
bihalal yang diselenggarakan oleh monash indonesian
islamic society, melbourne. Kami sholat dhuhur
berjamaah kemudian dilanjutkan dengan salam-salaman
sesama muslim. Acara ini terkesan santai dan
merupakan acara silaturahmi antara sesama muslim.
Disini kami bertemu dengan sesama muslim dari
negera lain, namun tetap saja didominasi oleh
orang indonesia. Menu utamanya adalah barbeque.
Selain itu juga bakso, es teler dan kue-kue.
Itu adalah sebagian pengalaman ku berpuasa dan
berlebaran di negeri kangguru. Sangat berkesan
walaupun tak semeriah di negeri sendiri.
Smoga suatu sat nanti bisa kembali kesana dan
menambah pengalaman baru lagi yang berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar